Kamis, 15 Maret 2012

“MISTERI 17”


Malam itu hujan turun begitu derasnya, angin berhembus dengan kencang sehingga mengakibatkan dedaunan berterbangan kesana-kemari. Baim seorang cowo kelahiran Banjarmasin 20 juli 1990 yang saat itu berusia 21 tahun, sedang melamun mengingat masa-masa indahnya dengan sang mantan yang baru satu bulan yang lalu putus. Disaat hujan begini ada kenangan-kenangan yang sulit untuk dilupakannya, mereka selalu bersama bagaikan bunga dan kumbang, dimana ada Baim disana ada Putri. Karena tiada hari tanpa bersama, itulah motto mereka yang walaupun tanpa kesepakatan mereka berdua. Putri cewe kelahiran Palangkaraya 27 mei 1991, yang sedang menempuh pendidikan disalah satu Universitas di Banjarmasin.

Perkenalan mereka berawal dari sebuah jejaring social Facebook, karena sering chatting dan bercomment, mereka memutuskan untuk bertemu.

Akhirnya tiba lah pada waktu yang sepakati oleh mereka untuk ketemu, malam itu Putri menemui Baim dirumahnya, mereka semakin akrab dari hari ke hari. Dalam waktu yang begitu singkat Baim nembak Putri, ternyata cintanya tak serumit yang dia bayangkan, cintanya bersambut dengan ketulusan oleh Putri untuk menjadi kekasihnya. Ditetapkan lah oleh mereka pada tanggal 06 desember 2010 sebagai hari jadian mereka.

Hari-hari berlalu, mereka masih kelihatan romantis walaupun kadang ada sedikit perselisihan yang membuat mereka break untuk beberapa waktu, tapi setiap kali mereka break tak pernah benar-benar putus, dua sampai tiga minggu berikutnya mereka balikan lagi. Itu lah bumbu dalam sebuah hubungan agar kita bisa semakin mengerti dan memahami pasangan kita.

Baim sangat mencintai Putri, dia rela mengorbankan jiwanya hanya untuk melindungi Putri, itu lah janjinya, begitupun sebaliknya. Tapi disisi lain hubungan mereka tidak direstui oleh keluarganya Putri, lain halnya dengan keluarga Baim yang selalu mensupport dan welcome kepada Putri.

Suatu ketika Rangga kakak laki-lakinya Putri meminjam laptop miliknya putri, dan alangkah terkejutnya Rangga melihat foto-foto yang tersimpan di folder laptopnya Putri. Beberapa foto Putri dan Baim dalam berbagai action, tapi ada satu foto yang menurut Rangga tidak wajar, ketika itu Baim dan Putri berfoto dalam posisi rebahan, Baim yang waktu itu hanya memakai celana tanpa menggunakan baju, sedangkan Putri berpakaian sewajarnya, itu lah yang dinilai oleh Rangga sebagai tindakan yang kurang wajar. Padahal apa yang dipikirkan Rangga bertolak belakang dengan kejadian sebenarnya. Baim yang gerah melepas kaosnya dan saat itu lah mereka berfoto. Mereka tak menyangka kalo akhirnya terjadi salah persepsi oleh Rangga.

Foto-foto itu pun diperlihatkan kepada orangtuanya Putri, sehingga hubungan mereka ditentang oleh keluarganya Putri. Hampir setiap waktu Putri ditelpon mamanya dan kadang juga papanya, hanya untuk menanyakan putri dimana dan dengan siapa. Orangtuanya Putri jadi protective kepada anak bungsunya itu, mereka takut kalo Putri sedang bersama Baim.

Dari kejadian itu mereka berdua pacaran secara backstreet, tapi itu semua tidak menggoyahkan cinta mereka. Keromantisan tetap terlihat dari mereka berdua, bahkan mereka sudah merancang untuk melanjutkan ke hubungan yang lebih serius yaitu pernikahan, dimana mereka bisa selalu bersama selamanya tanpa ada protect dari siapapun. Menjalani hidup bersama dalam suka dan duka, merawat anak-anak yang lucu, itulah impian mereka.

Tak terasa satu tahun sudah hubungan mereka berjalan, dan mereka ingin merayakannya sebagai Anniversary 1th hari jadian mereka, perayaan itu bertempat di Siring Sungai Martapura tempat para anak muda nongkrong ‘tuk refresh pada malam hari, mereka merayakannya bersama anak-anak HELLO’s Club sebuah komunitas sosial yang kebetulan mereka berdua juga ikut andil dalam komunitas tersebut.

Baim bangga mempunyai kekasih seperti Putri, yang selalu bisa ngertiin dia, yang selalu support dia bila dia sedang down dan ada masalah.

Dari hari ke hari banyak sekali kenangan yang mereka lewati bersama, mereka tak pernah mau jauh antara satu dan lainnya.

Tapi kebahagiaan mereka hanya bertahan satu tahun dua bulan aja, karena pada tanggal 23 januari 2012 hubungan mereka telah berakhir.

Pagi itu mentari bersinar cerah, seakan memberi semangat baru bagi dunia. Terlihat Baim masih tidur dengan lelapnya, tapi tiba-tiba dia tersentak kaget mendengar dering telepon selularnya. Dengan malas dia meraba-raba telepon selularnya yang ada di atas meja disamping ranjangnya.

“hallo …”, suara Baim sedikit serak menyapa orang diseberang telepon sana.

“yank …. Kamu baru bangun ??”, terdengar jelas suara Putri kekasihnya.

“iya nih … abisnya tadi malem begadang nongkrong ma anak-anak”, jawab Baim.

“hari ini jalan yuk !?”, pinta Putri.

“memangnya kamu gak kerja ??” Tanya Baim.

“kan hari ini tanggal merah Imlek”, jawab Putri.

“oh ya … aku lupa. Btw, kamu mo gak nemenin mama aku ke Rumah Sakit buat Check Up”, Baim berharap Putri bisa menemani mamanya check up ke rumah sakit, tapi apa jawab Putri.

“males ahh … kenapa gak kamu aja yang nemenin mama kamu …”, tolak Putri.

Spontan Baim marah dan kecewa kepada Putri, karena penolakannya untuk menemani mamanya Baim ke rumah sakit, padahal Baim berharap banget Putri bisa menemani mamanya.

“kok kamu gitu, aku kan belum pernah check up ke rumah sakit, jadi aku gak tau gimana cara step by step registrasinya disana …”, dengan nada sedikit keras Baim menjelaskan kepada Putri kenapa bukan dia sendiri yang menemani mamanya.

“gampang aja kok, registrasi nama aja … selesai !!”, jelas Putri.

“aku gak ngerti gimana caranya, lagian kamu juga sedang libur kerja kan?!” Baim tetap berusaha meminta Putri menemani ibunya check up ke rumah sakit.

“pokoknya gak mau …”, tegas Putri.

Tut … tut … tut … telepon ditutup oleh Baim karena kecewa kepada Putri. Begitu lah sifat Baim kalo sedang marah atau kecewa, tanpa basa-basi dia menutup teleponnya.

Hari pun menjelang siang, mereka berdua masih diem- dieman tanpa ada yang berinisiatif untuk menghubungi satu sama lain.

Jam menunjukkan pukul 14.00 WITA, Ferdy temen komunitas mereka ngajakin mereka hang out ke KCG (singkatan dari Kota Citra Graha) yang berada di A. Yani km. 17 Landasan Ulin. Ferdy meminta tolong kepada Putri untuk menjemput Shinta cewe nya Ferdy ke rumahnya, karena Shinta dilarang oleh orangtuanya jalan sama cowo, makanya Putri yang harus jemput dia.

“Im, sms Putri donk ... bilang jemput Shinta dirumahnya, kita hang out ke KCG sekarang”, pinta Ferdy kepada Baim. Dengan terpaksa Baim sms Putri walapun sebenarnya hatinya masih kecewa kepada Putri, karena kejadian pagi itu.

Singkat cerita, mereka (anak-anak HELLO’s Club) sudah berada di KCG. Tempat itu menjadi salah satu tempat wisata, khususnya para anak muda yang sedang kasmaran, karena tempatnya begitu indah, dengan danau buatan dan airnya yang jernih, terhubung oleh sebuah jembatan yang sering mereka sebut jembatan merah, karena jembatan tersebut berwarna merah. Disana juga terdapat sebuah taman dengan pepohan yang rindang, membuat suasana damai, sejuk, dan romantis bagi pasangan kekasih.

Baim, Putri, Ferdy, Shinta dan yang lain berfoto-foto ria disana untuk kenang-kenangan. Setelah dirasa puas dan rasa lelah juga terasa, mereka memutuskan untuk pulang.

Diperjalanan Baim pengen memakai kacamata hitam milik salah seorang temannya, tapi dilarang oleh Putri karena menurut Putri tidak cocok kalo Baim memakai kacamata hitam, percekcokan pun terjadi hanya gara-gara kacamata hitam aja. Baim yang jengkel karena dilarang oleh Putri memakai kacamata itu terlebih Baim ingat kejadian pagi itu dimana Putri menolak untuk menemani mama nya ke rumah sakit. Baim pun jadi beringas mengendarai motor, dengan kecepatan penuh dia melaju di jalan tol, sehingga membuat Putri menjadi takut kalo terjadi apa-apa pada mereka, tapi Baim tak menggubrisnya, dia tetap melaju tanpa mengurangi kecepatannya. Mengalami hal tersebut membuat Putri menangis terisak, dia meminta kepada Baim untuk mengurangi kecepatannya, tapi Baim tak mendengarkan pintanya Putri, walaupun sebenarnya jauh dilubuk hati yang paling dalam Baim menangis melebihi isakan Putri. Apa mau dikata keegoisan Baim mengalahkan segalanya, bahkan akal sehatnya sekalipun.

Sesampainya di HELLOnet tempat kebersamaan ngumpul anak-anak HELLO’s Club, Putri yang tanpa sepatah kata pun berlalu meninggalkan Baim, dia langsung menaiki motornya dan pulang ke kostnya, Baim juga tidak mencegahnya, karena dia juga masih kecewa kepada Putri.

Beberapa hari kemudian setelah kejadian itu Baim mencoba sms Putri, dia bertanya apa maunya Putri, setelah ditunggu beberapa menit sms masuk di telepon selularnya Baim, yang berbunyi, “aku mau putus”. Alangkah terkejutnya Baim membaca sms itu, Cuma hanya karena masalah sepele itu Putri mau putus dengan dirinya. Padahal dulu mereka sering break beberapa kali, tapi tak pernah benar-benar putus. Baim meminta ma’af dan menginginkan Putri untuk kembali lagi kepadanya, tapi hati Putri sudah terlanjur tertutup oleh kekesalannya kepada Baim. Tak ada yang dapat diperbuat Baim selain menyesali perbuatannya.

Tak terasa sudah hampir sebulan hubungan mereka berakhir, Baim mendengar dari teman-temannya kalo Putri sudah punya cowo lagi. Mendengar kabar itu Baim jadi makin terluka, dia merasa kalo Putri begitu cepat melupakannya dan membuang cintanya.

Suatu malam Baim sedang jalan dengan abangnya, diperjalanan dia melihat Putri diboncengi oleh Erfan yang tak lain adalah teman satu komunitasnya. Dia langsung melabrak mereka berdua, berbagai alasan yang dilontarkan oleh mereka berdua tidak membuat Baim percaya begitu saja. Erfan menjelaskan hubungan dia dengan Putri hanya sebatas teman, Putri hanya ingin curhat kepada Erfan. Setelah dipikir-pikir berulang kali Baim jadi sadar kalo Erfan tak mungkin menjalin hubungan dengan Putri, karena Erfan sangat menghargai persahabatan mereka, dia gak mau hanya karena cewe hubungan persahabatan mereka jadi berantakan.

Tok … tok … tok … terdengar suara ketokan pintu dari luar kamar Baim sehingga membuyarkan lamunannya tentang Putri.

“Im … Kamu kok belum tidur ??”, itu suara mamanya dibalik pintu kamar.

Seraya membuka pintu Baim menjawab, “iya mah, aku gak bisa tidur”, jawabnya.

“kenapa, masih mikirin Putri ??”, Tanya mamanya.

Baim hanya mengangguk lemah tak semangat, “aku gak bisa lupain dia mah, aku kangen ma dia”, jelas Baim.

“bukan hanya kamu aja Im yang kangen ma Putri, … mama, ka Sherly juga kangen ma dia. Tapi mo gimana dia juga kan sekarang udah punya cowo. Berhentilah berharap Im, kalo jodoh mah gak kemana juga. Mungkin Tuhan memberikan jalan berbeda untuk kalian berdua, supaya kalian bisa belajar dari kesalahan dan bisa introspeksi diri masing-masing”, tegas mamanya.

“iya mah, semoga aku bisa berdiri tegar walaupun tanpa dia”, jawabnya dengan suara agak lemas.

“mamah sih doa’in yang terbaik aja buat Baim, sekarang Baim tidur gih udah jam 12.00 malem nih, jangan terlalu banyak begadang ntar tambah kurus tuh badan”, sambil membelai rambutnya Baim, dan kemudian berjalan meninggalkannya.

Sepeninggal mamanya Baim masih belum bisa tidur, dia mengambil selembar kertas dan pulpen lalu merangkai sebuah goresan hati :

Inspired my story love
*06 Desember 2010 – 23 Januari 2012*

#BERHARAP KAU KEMBALI#

Di kesunyian malam yang mencekam …

Ku teringat akan dirimu yang dulu selalu ada bersamaku …

Kenangan dulu …

Dimana kita berdua … bercanda-tawa … bersama melewati hari …

Tak ada yang lebih bahagia bagi kita, selain tetap bersama …

Semua tentangmu takkan pernah hilang dari pikiranku …

Karena cukup lama hubungan ini kita jalin …

Kini semua harapan kita telah memudar dan hancur oleh keEGOISan dan GENGSI …

Semuanya berantakan … dan hilang …

Bagai debu yang dihembus angin lalu …

Ingin rasanya ku memelukmu malam ini …

Tapi apalah dayaku …

ku tak bisa … karena kau bukan milikku lagi …

Hanya bayangmu yang ada di anganku yang bisa ku peluk dan ku cium …

Rasa rindu ini tak mampu ku tahankan …

Karena dirimu adalah segalanya bagiku …

Aku tak tahu dengan cara apa mengobati rindu ini …

Ku tak ingin menghapus nama dan kenanganmu dihati dan pikiranku …

Karena ku tak mau rasa ini hilang …

Ku berharap semuanya akan kembali seperti dulu lagi …

Terfikir olehnya untuk membuang semua kenangan tentang Putri, dia pun memutuskan untuk mencari kerja diluar Banjarmasin, akhirnya dia diterima bekerja disebuah Hotel di Banjarbaru, dan dia tinggal di mess yang disediakan oleh peusahaan. Hari-harinya pun dilalui dengan semangat baru, tapi itu tak bertahan lama, karena setiap ruas jalan ada kenangan dia bersama Putri. Dari Sungai tabuk ke Banjarmasin, Sungai tabuk ke Martapura, Sungai tabuk ke Banjarbaru sekalipun banyak terdapat kenangan mereka berdua.

Di setiap sujud terakhir dia selalu berdo’a “Ya Allah kalau memang benar Putri adalah tulang rusuk yang Engkau ambil dari raga ini, kembalikan lah kepadaku, buka kan lah hatinya untuk menerimaku kembali, persatukan kami dunia dan akhirat, tapi jika itu tidak benar hapuskan lah perasaan ini, buanglah segala rasaku kepadanya”.

Sampai saat ini dia tak bisa melupakan Putri, apakah itu jawaban dari Allah atas do’a nya, sehingga dia tidak bisa melupakan Putri, dan apakah memang benar Putri adalah tulang rusuknya.

Teringat sebuah lagu yang pernah memberi semangat kepadanya, waktu itu di HELLOnet diputar sebuah lagu oleh temannya yang tak lain operator warnet itu sendiri, lagu darinya Dadali yang berjudul “Disaat Aku Mencintaimu”,

*Aku inginkan dirimu datang dan temui aku kan ku katakan padamu aku sangat mencintai dirimu …

*Aku inginkan dirimu datang dan temui aku kan ku katakan padamu aku sangat mencinta …

Setelah medengar lagu itu Baim seakan mendapat kekuatan baru, dia langsung beranjak dari box warnet dan melaju mengendari motornya menuju kost Putri untuk meminta ma’af dan bilang “AKU TAK BISA TANPAMU”

Dia mengingat ingat lagi kenangan dari awal pertemuannya sampai perpisahannya dengan Putri, ternyata dia menemukan sebuah rahasia yang dirancang oleh Allah. (Wallahu’alam)

Baim lahir pada tanggal 20 juli 1990 yang sama dengan 20 + 7 + 1990 = 2017

Putri lahir pada tanggal 27 mei 1991 yang sama dengan 27 + 5 + 1991 = 2023

Hasil dari tanggal lahir Putri dikurangi hasil dari tanggal lahir Baim menjadi : 2023 – 2017 = 6

Kesimpulannya adalah :

Tanggal 6 desember 2010 adalah hari jadian Baim dan Putri : 2023 – 2017 = 6

Tanggal 23 januari 2012 adalah hari putus nya Baim dan Putri : 23 diambil dari dua angka 2023

Sedangkan 17 yang diambil dari 2017 masih misteri

Tanggal 23 = Broke

Tanggal 6 = Heart

BrokeHeart : 236 = 17

Untuk mengungkap MISTER 17 itu Baim meminta kesempatan bertemu dengan Putri dan secara tak disadari olehnya, dia meminta untuk bertemu pada tanggal 17 maret 2012 jam 5 sore yang berarti jam 17.00 wita di KCG, dimana tempat itu menjadi kenangan terakhir mereka … … …

*Kelanjutannya menunggu hari itu yaitu pada tanggal 17 maret 2012*